ADD

Sabtu, 01 September 2012

Mbah G00gLe

Rabu, 20 Juni 2012

repair hardisk

Kerusakan pada hardisk ini diantaranya disebabkan karena sering dimatikannya komputer tanpa perintah shutdown dan karena gangguan pada aliran listrik seperti matinya listrik secara tiba-tiba atau terjadinya lonjakan pada tegangan listrik seperti yang biasa terjadi ketika adanya petir saat hujan. Selain itu faktor usia (lifetime) dari hardisk itu sendiri juga merupakan hal yang dapat mempengaruhi performa dari hardisk. Dalam kesempatan ini saya akan berbagi informasi mengenai Cara Memperbaiki Hardisk menggunakan Perintah Checkdisk/ CHKDSK.EXE. Checkdisk merupakan tool bawaan Windows yang dapat kita gunakan untuk menguji dan memperbaiki kondisi hardisk. Menjalankan perintah Checkdisk secara rutin juga merupakan salah satu cara untuk merawat dan meningkatkan kinerja komputer. Umumnya cukup dengan perintah Checkdisk / CHKDSK ini kita sudah dapat memperbaiki keruksakan pada hardisk seperti bad sector, lost clusters, cross-linked files, dan directory errors. Perintah Checkdisk dapat kita jalankan dengan 2 cara yaitu lewat Command Promt dan lewat My Computer atau Windows Explorer. 1. Menjalankan perintah CHKDSK pada Command Prompt. Pada tampilan Command Prompt ketik perintah: CHKDSK D: Perintah tersebut akan menjalankan CHKDSK pada Drive D dalam mode read-only. Ketikkan perintah: CHKDSK D:/F Perintah tersebut digunakan untuk merepair error tanpa melakukan scanning bad sector. Ketikkan perintah: CHKDSK D:/R Perintah tersebut digunakan untuk merepair error, menemukan bad sector dan me-recover data. 2. Menjalankan perintah CHKDSK pada My Computer atau Window Explorer. Buka Windows Explorer, atau My Computer. Klik kanan pada hardisk yang akan di-cek, klik Properties. Klik tab Tools, pada pilihan Error Checking klik Check Now.. Jendela Check disk option akan tampil. Untuk menjalankan Chkdsk pada mode read-only mode, klik Start. Untuk merepair error pada file system, check Automatically fix file system errors, Untuk merepair error, menemukan bad sector dan me-recover data pilih Scan for and attempt recovery of bad sectors, Anda juga dapat mencentang kedua pilihan tersebut apabila diperlukan. Apabila muncul pesan : Chkdsk cannot run because the volume is in use by another process. Chkdsk may run if this volume is dismounted first. ALL OPENED HANDLES TO THIS VOLUME WOULD THEN BE INVALID. Would you like to force a dismount on this volume? (Y/N) ketik Y dan Enter. Apabila muncul pesan: Chkdsk cannot run because the volume is in use by another process. Would you like to schedule this volume to be checked the next time the system restarts? (Y/N) Ketik Y, dan ENTER lalu restart komputer untuk menjalankan Scandisk. Untuk memperbaiki hardisk menggunakan utility Checkdisk/perintah CHKDSK ini ada beberapa metode yang bisa kita lakukan, yaitu: Apabila komputer masih bisa booting dan login ke windows maka kedua cara untuk menjalankan CHKDSK.EXE tersebut diatas (melalui command prompt maupun Windows Explorer) dapat kita lakukan. Apabila Hardisk tidak bisa booting, maka kita harus mengambil hardisk tersebut dan memasangnya pada komputer yang lain, baru kemudian menjalankan perintah Checkdisk/CHKDSK. Menggunakan CD Setup Windows dan jalankan perintah CHKDSK melalui Menu Recovery Console.. Menggunakan CD UBCD4WIN. Caranya klik Start - Program - Disk Tools - Diagnostic, klik Check Disk. Memiliki harddisk yang rusak memang sangat menjengkelkan. Apalagi jika harddisk yang rusak tersebut berisi data-data yang penting bagi kita. Disamping harus kehilangan banyak data, kita juga bisa kehilangan harddisk tersebut. Tetapi sebelum anda membuang harddisk anda, ada baiknya anda simak terlebih dahulu artikel berikut, siapa tahu bisa membantu anda dalam memperbaiki harddisk dan tentu dengan harapan anda tidak jadi membuangnya, he… Ok, langsung saja berikut beberapa tingkatan kerusakan harddisk dan bagaimana cara memperbaikiya. Disini memang sengaja dibedakan berdasarkan level, karena tingkat kesulitan dalam memeperbaikinya juga berbeda. Secara awam mungkin sulit untuk memperbaikinya, tetapi secara teknis harddisk yang rusak bisa diperbaiki, tergantung level kerusakannya. Saya membagi harddisk menjadi 4 level, ini berdasarkan riset dan pengalaman saya pribadi selama menangani kerusakan harddisk. Level 1 Kerusakan yg terjadi pada level ini bisanya disebabkan Bad sector. Untuk menanganinya ada beberapa cara dan variasi percobaan, disesuaikan dengan merk harddisk dan banyaknya bad sector. Untuk penangan awal bisa gunakan perintah FORMAT C:/C (sesuaikan dengan drive yg akan diformat). /C digunakan untuk mebersihkan cluster yg rusak. Langkah kedua jika belum berhasil bisa gunakan program Disk Manager dari masing-masing pabrik pembuat Harddisk. Jika belum berhasil juga anda bisa gunakan software HDDREG , silahkan download di internet programnya. Jika belum berhasil coba cara Low Level Format atau Zero File. Jika masih belum bisa, anda bisa lakukan pemotongan sector harddisk yg rusak, dengan cara membaginya dan tidak menggunakan sector yang rusak. Level 2 Kerusakan yang terjadi pada level 2 adalah Kehilangan Partisi Harddisk dan Data . Ini bisa disebabkan oleh virus atau kesalahan menggunakan program utility. Ada yg perlu diperhatikan dalam mengembalikan Partisi harddisk yang hilang, yaitu kapasitas harddisk dan Jenis File Systemnya. Partisi dengan File System FAT lebih mudah dikembalikan dibanding NTFS atau File System Linux. Cek terlebih dahulu partisi harddisk dengan menggunakan FDISK atau Disk Manager Untuk mengembalikannya bisa gunakan software seperti Acronis Disk Director, Handy Recovery, Stellar Phoniex dll. Level 3 Kerusakan yg menyebabkan harddisk terdeteksi di BIOS tetapi tidak bisa digunakan, selalu muncul pesan error pada saat komputer melakukan POST. Biasanya ini disebabkan FIRMWARE dari harddisk tersebut yg bermasalah. Untuk gejala ini banyak terjadi pada harddisk merk Maxtor dengan seri nama-nama Dewa. Untuk memperbaikinya anda bisa download program Firmware dari website merk harddisk tersebut. Level 4 Kerusakan yang menyebabkan Harddisk benar tidak terdeteksi oleh BIOS dan tidak bisa digunakan lagi. Ini level yang tersulit menurut saya. Karena untuk perbaikannya kita butuh sedikit utak atik perangkat elektronika dan komponen dalamnya. Menganggulangi harddisk yang tidak terdeteksi oleh BIOS banyak cara. Mengecek arus listrik yg mengalir ke harddisk Mengganti IC pada mainboard Harddisk Buka Penutup Cover harddisk dan cek posisi Head harddisk Cara yg extreme harddisk yg rusak bisa dikanibal dengan harddisk yg lain yg keruskan berbeda, bisa dengan cara mengganti maiboardnya atau mengambil IC nya. Semoga ini bisa jadi referensi tambahan buat kalian yang ingin mencoba memperbaiki harddisk. Dan semoga tulisan ini juga bisa menambah wawasan bagi anda ...
Custom Search

Windows XP Recovery Console

Windows XP Recovery Console adalah sebuah utility berbasis text (mirip DOS), yang dapat kita gunakan untuk mem-booting komputer dan melakukan perbaikan / troubleshooting ketika Windows mengalami keruksakan atau tidak bisa booting secara normal. Metoda ini sebaiknya digunakan setelah Safe Mode dan pilihan startup lainnya tidak bekerja. Silahkan lihat artikel tentang Advance Boot Option Windows XP. Dengan Windows XP Recovery Console ini secara umum kita bisa melakukan hal-hal sebagai berikut: Melakukan manipulasi file dan direktory (copy and delete file, display, create and remove directory, expand (ekstrak) compressed file) Disable-enable Windows system service atau driver Memanage partisi (create and delete partition) dan mem-format hardisk Repair Mater Boot Record / boot sector pada hardisk dan lain-lain. Untuk mengakses Windows XP Recovery Console ini setidaknya ada 3 cara yang bisa kita lakukan, yaitu: 1. Mengakses Windows XP Recovery Console langsung dari CD Instalasi Untuk mengakses Windows XP Recovery Console dari CD Instalasi / CD Setup Windows XP, caranya adalah sebagai berikut: Pertama-tama kita siapkan CD instalsi Windows XP, Set computer /BIOS agar melakukan boot dari CD Hidupkan komputer dan biarkan booting dari CD Tekan R saat ada perintah Press R for Repair Masukan angka yang menunjukkan tempat Instalasi windows XP, misalnya 1 Masukan password administrator atau langsung enter aja kalau tidak di-password Pada tahap ini kita dapat mulai melakukan troubleshooting pada computer. 2. Mengakses Windows XP REcovery Console dari Menu pilihan Booting Untuk bisa mengakses Recovery Console dari menu Boot, terlebih dulu kita harus menginstall Windows XP Recovery Console terlebih dahulu, caranya adalah sebagai berikut: Booting komputer seperti biasa dari Windows Masukkan CD Windows XP pada CD ROM Klik Start - Run, ketik : D:\i386\winnt32.exe /cmdcons dimana D adalah drive letter CD ROM dan tentu saja sesuaikan dengan drive letter CD ROM Anda. Akan tampiljendela Windows setup klik YES untuk memulai instalasi Recovery Console Ikuti proses selanjutnya sampai selesai dan tekan tombol Finish. Setelah selessai, coba restart komputer dan akan ada tampilan seperti dibawah 3. Mengakses Windows XP Recovery Console dari CD UBCD4Win. Cara ini dapat Anda gunakan apabila memiliki CD Ultimate Boot CD for Windows (UBCD4WIN). Untuk mengakses Recovery Console dengan CD UBCD4WIN ini caranya hampir sama seperti no 1, yaitu: Siapkan CD UBCD4WIN, lalu boot komputer dari CD Pada tampilan menu UBCD4 WIN pilih Windows Recovery Console Demikianlah cara mengakses Windows XP Recovery Console, artikel berikutnya adalah tentang perintah-perintah yang dapat kita jalankan setelah kita masuk ke Windows XP Recovery Console.

mempercepat win XP

Dibawah ini ada beberapa cara yang bisa kita digunakan untuk mempercepat kinerja Windows XP : 1. Bersihkan Desktop Untuk mempercepat loading Windows bisa dilakukan dengan mengurangi ikon-ikon dan file-file yang bertebaran didesktop. 2. Ganti Wallpaper Gunakan wallpaper yang sederhana dan tidak memberatkan memory komputer. 3. Gunakan tampilan Clasic Windows Caranya : Klik kanan Desktop, Pilih Properties. Buka Tab Themes dan pilih Windows Classic dari Theme List. 4. Adjust For the best Performance Salah satu cara untuk mempercepat PC adalah dengan menghilangkan penampakan yang bagus dan animasi yang memakan waktu. caranya buka Control Panel, Klik System, klik Tab Advance, Klik Performance - Setting, Pilih Adjust for best performance. 5. Hapus temporary file Untuk menambah space hardisk, hapus file-file temporary yang berlokasi di : C:\Windows\Temp dan C:\Documents and Settings\USER\Local Settings\Temp atau gunakan program Disk CleanUp dengan cara: Klik Start, All Program, accessories,System Tools, Disk Clean Up. 6. Atur Paging File Untuk mengatur pege file atau virtual memory caranya klik kanan My Computer, Klik Properties klik tab Advance, Klik Performance - Setting, Klik Tab Advance, pada Virtual Memory klik Change. Apabila memori yang terinstall kurang dari 512 MB atur supaya page file nilainya 1,5 x RAM.Misal memori terinstall 512 MB maka pada kolom Initial Size isi 768 MB dan pada kolom maksimum sizze keyk 1000 MB. Klik Set - OK Sedangkan apabila RAM yang terinstall sudah 1 GB atau lebih Diabale aja fitur ini dengan memilih : no paging file 7. Matikan fungsi Indexing Service Caranya klik Start, Pilih Control Panel, Klik Administrative Tools, Klik Service. Cari Indexing service Klik kanan pada Indexing service, Klik Properties, pada startup type pilih Disable 8. Load program yang dibutuhkan saja Caranya : Klik Start, Run ketik "msconfig", Pada Tab StartUp non aktifkan program yang tidak perlu dengan menghilangkan tanda cek pada program tersebut. 9. Un-install program-program yang tidak perlu dari Add/Remove Programs (dan Add Remove Windows Component) di Control Panel. 10.Lakukan Defrag berkala pada hardisk dengan cara : Klik Start, AllPrograms,Accessories,System Tools, Disk Defrag. 11. Optimasi Windows Start Up Saat Windows melakukan proses start up, beberapa program akan dijalankan secara otomatis. Apabila program-program tersebut terlalu banyak, maka tentu saja akan mengakibatkan proses start up windows xp berjalan lambat. Untuk mengatasi hal tersebut, kita perlu memilih mana saja program yang perlu dijalankan saat windows start up (seperti antivirus) dan program apa saja yang tidak perlu dijalankan. Caranya adalah sebagai berikut : * klik start - run - ketik : msconfig * jendela System Configuration Utility akan terbuka. * klik tab start up. Pilih program-program yang tidak ingin dijalankan secara otomatis dengan cara meng-uncheck program tersebut. * klik apply * restart komputer 12. Optimasi Windows Service dan background process. Untuk melakukan optimasi service-service windows ini kita harus memahami fungsi dari tiap - tiap service yang dijalankan oleh windows tersebut. Beberapa service windows yang dapat kita matikan terutama apabila komputer kita tidak terhubung ke jaringan misalnya : Automatic Updates, Indexing Service dan Messengger. Untuk mematikannya, klik kanan pada service tersebut, pilih properties dan pada startup type pilih disable. Sedangkan untuk mengetahui background process yang berjalan, selain dari jendela services seperti diatas, kita dapat melihatnya langsung dan melakukan konfigurasi dari icon-icon yang muncul di sebelah kanan bawah (notification area). 13. Optimasi Hardisk Hardisk merupakan tempat penyimpanan data sehingga otomatis perlu dilakukan perawatan secara teratur. Beberapa cara untuk meningkatkan kinerja hardisk adalah sebagai berikut : * Jalankan Disk Cleanup Wizard untuk menghapus file-file yang tidak diperlukan. Caranya : Klik Start - All Programs - Accessories - System Tools - Disk Cleanup. atau klik start - run - ketik : cleanmgr * Jalankan Disk Defragmenter untuk menyusun kembali data-data pada hardisk. Caranya : Klik Start - All Programs - Accessories - System Tools - Disk Defragmenter. atau klik start - run - ketik : dfrg.msc * Jalankan Scandisk untuk memastikan struktur file dan direktory pada hardisk bebas dari error. Caranya :Buka Windows Explorer, Klik kanan pada hardisk yang aka di scan, Pilih Properties. Pilih Tab Tools, pilih Error Checking, klik Check Now.. atau klik start - run - ketik : chkdsk /f 14. Matikan Feature Fast User Switching Feature Fast USer Switching memungkinkan beberapa pengguna (user) dalam satu komputer untuk login secara bersama-sama,misalnya ketika user A sedang menggunakan komputer, tiba-tiba user B ingin menggunakan dulu komputer tersebut, maka user B cukup klik logoff dan klik Switch User untuk login atas nama user B tanpa perlu user A logoff terlebih dahulu. Dengan adanya fiture tersebut memudahkan user untuk berpindah Account tanpa perlu logoff, tetapi resikonya tentu saja akan memperlambat kinerja komputer. Untuk mematikan feature Fast User Switching dapat dilakukan hal sebagai berikut : * Masuk ke User Account Management, klik start - run - ketik : nusrmgr.cpl * Klik "change the way users log on or off" * Uncheck pada pilihan Use Fast User Switching Itulah beberapa cara yang dapat kita lakukan untuk meningkatkan dan menjaga kinerja komputer kita dengan melakukan beberapa optimasi beberapa komponen windows.

Sabtu, 16 Juni 2012

Beda AHCI dan IDE

Beda AHCI dan IDE Advanced Host Controller Interface (AHCI) adalah sebuah antarmuka pemrograman aplikasi yang dibuat oleh Intel yang memasukkan operasi Serial ATA host bus adapter. Dengan menggambarkan spesifikasi struktur memori sistem untuk vendor perangkat keras komputer agar dapat bertukar data antara system host memori dan perangkat penyimpanan data. AHCI memberikan desainer pengembang perangkat lunak dan perangkat keras metode standar untuk mendeteksi, konfigurasi, dan pemrograman S-ATA / AHCI adapter. Banyak pilihan S-ATA yang menawarkan modus operasi: legacy Parallel ATA emulation, standard AHCI mode, atau vendor-specific RAID. Intel merekomendasikan memilih modus RAID dan mengaktifkan AHCI pada motherboard miliknya dan vendor-vendor lainnya daripada hanya memilih AHCI / S-ATA mode untuk fleksibilitas maksimum, karena banyak masalah-masalah yang disebabkan ketika hanya memilih AHCI / S-ATA mode saat diaktifkan pada sistem operasi sudah terinstal. Modus Legacy adalah sebuah mekanisme kompatibilitas untuk memungkinkan S-ATA controller dapat berjalan pada sistem operasi yang tidak mempunyai driver S-ATA. sekarang banyak Motherboard maupun notebook yang menanamkan modus ini pada BIOS-nya. System AHCI ini didukung sepenuhnya oleh Windows Vista dan Linux mulai dari kernel 2.6.19 dan seterusnya, dan juga Windows 7. NetBSD juga mendukung mode AHCI pada versi tertentu. OpenBSD telah memiliki driver AHCI dimulai dari OpenBSD 4.1.DragonFlyBSD yang dasarnya juga OpenBSD juga mengimplementasi dan menambahkan fitur ACHI seperti port multiplier. FreeBSD mendukung AHCI juga. Solaris 10 memperkenalkan dukungan AHCI dalam series 8 / 07 release [3]. Kesalahan penggunaan driver pada mode AHCI maupun S-ATA dapat mengakibatkan hilangnya data.Sering terjadinya Blue Screen Of Death (BSOD) dikarenakan tidak mampunya OS melakukan implementasi data input maupun output kedalam perangkat keras yang menggunakan mode S-ATA maupun mode ACHI. Kejadian yang sangat sering saya dapatkan adalah keluarnya BSOD dengan tulisan "UNMOUNTABLE_BOOT_VOLUME" seperti gambar dibawah ini.Jika dikaji lebih jauh kejadian ini dikarenakan Windows Update melakukan Update driver S-ATA maupun AHCI yang sebelumnya sudah kita dapatkan dari vendor. Dari kejadian ini dapat kita ambil kesimpulan bahwa hati-hati saat melakukan Update Windows terutama yang berhubungan dengan S-ATA maupun AHCI yang dapat mengakibatkan data kita hilang total. INTERFACE HARD DISK IDE (Integrated Drive Electronics) ; Standar lama yang masih ada. Murah, dan terintegrasi dengan MB merupakan alasan teknologi ini teta p ada.Jumlah IDE ada 4 buah tiap MBKoneksi dengan kabel pipih 80 pininterface yang bottleneck dan menghambat panas SCSI (Small Computer Standard Interface) Kecapatan 160 mb/detik Jenis SCSI (SCASI I, Wide SCSI, Ultra wide)Menggunakan card tersendiriMB teknologi baru sudah menyertakan card SCSInya . SCSI biasanya digunakan untuk system server, yang menuntut kinerja tinggi Sistem SCSI dikenal dengan teknologi RAID,sistem penyusunan, penulisan, keamanan dengan beberapa HD. RAID (Redudancy Array of Independent Disk), merupakan sekumpulan diskdrive yang dianggap oleh OS sebagai drive tunggal.Recovery dan security menjadi prioritas. Pemasangan Kabel IDE terdapat strip warna merah Power supply ditancapkan bersebelahan atau sejajar dengan warna merah pada kabel IDEJika salah komputer tidak akan bootingLakukan deteksi HD lewat BIOS Proses baca Saat sebuah sistem operasi mengirimkan data kepada hard drive untuk direkam, drive tersebut memproses data tersebut menggunakan sebuah formula matematikal yang kompleks yang menambahkan sebuah bit ekstra pada data tersebut.Bit tersebut tidak memakan tempat: Di kemudian hari, saat data diambil, bit ekstra tersebut memungkinkan drive untuk mendeteksi dan mengkoreksi kesalahan acak yang disebabkan oleh variasi dari medan magnet di dalam drive tersebut. Kemudian, drive tersebut menggerakkan head melalui track yang sesuai dari platter tersebut. Waktu untuk menggerakkan head tersebut dinamakan “seek time”. Saat berada di atas track yang benar, drive menunggu sampai platter berputar hingga sector yang diinginkan berada di bawah head. Jumlah waktu tersebut dinamakan “drive latency”. Semakin pendek waktu `seek` dan `latency`, semakin cepat drive tersebut menyelesaikan pekerjaannya. Saat komponen elektronik drive menentukan bahwa sebuah head berada di atas sector yang tepat untuk menulis data, drive mengirimkan pulsa el ektrik pada head tersebut. Pulsa tersebut menghasilkan sebuah medan magnetik yang mengubah permukaan magnetik pada platter. Variasi yang terekam tersebut sekarang mewakili sebuah data. Membaca data memerlukan beberapa proses perekaman. Drive memposisikan bagian pembaca dari head di atas track yang sesuai, dan kemudian menunggu sector yang tepat untuk berputar di atasnya. Saat spektrum magnetik tertentu yang mewakili data Anda pada sector dan track yang tepat berada tepat di atas head pembaca, komponen elektronik drive mendeteksi perubahan kecil pada medan magnetik dan mengubahnya menjadi bit. Saat drive tersebut selesai mengecek error pada bit dan membetulkannya jika perlu, ia kemudian mengirimkan data tersebut pada sistem operasi. Sectors dan tracks Tracks adalah bagian dari sepanjanjang keliling lingkaran dari luar sampai ke dalam.Sedangkan sector adalah bagian dari tracks.Sectors memiliki jumlah bytes yang sudah diatur. Ada ribuan sector dalam HD 1 sectors normalnya menyimpan 512 byte informasi Bahan pembuat Saat ini hd dibuat dengan teknologi material media magnetik disebut thin film.Lebih rapat, masa pakainya, kecil, ringan dari bahan oxide Mekanisme kerja Proses baca tulis dilakukan oleh lengan hd dengan media Fisik magnetikHead hardisk melakukan konversi bits ke pulse magnetik dan menyimpannya ke dalam platters, dan mengembalikan data jika proses pembacaan dilakukan Hard disk memiliki “Hard platter” yang berfungsi untuk menyimpan medan magnet.Pada dasarnya cara kerja hard disk adalah dengan menggunakan teknik perekaman medan magnet. Cara kerja teknik magnet tersebut memanfaatkan Iron oxide (FeO) atau karat dari besi, Ferric oxide (Fe2O3) atau oxida lain dari besi. 2 oxida tersebut adalah zat yang bersifat ferromagnetic , yaitu jika didekatkan ke medan magnet maka akan ditarik secara permanen oleh zat tersebut. Tapi secara garis besar.. AHCI sudah full support HDD SATA yg ada sekarang. Artinya HDD tsb bisa jalan dengan speed max (native). Sementara kalo pake settingan IDE/Compatibility.. HDD SATA kurang bisa berjalan dengan performa max. Nah.. masalahnya untuk CD WinXP standar belum ada driver SATA-AHCInya, sehingga pada saat installasi OS.. HDD SATAnya "ngga kedetek". Solusinya: - Ubah settingan BIOS menjadi IDE/Compatibility. - Slipstream driver SATA pake nLite.Defenisi : IDE dan AHCI merupakan setingan dari harddisk. IDE terdapat pada harddisk tipe ATA dan SATA. AHCI sendiri adalah setinggan mode raid dari harddisk SATA. Advanced Host Controller Interface (AHCI) adalah sebuah antarmuka pemrograman aplikasi yang dibuat oleh Intel yang memasukkan operasi Serial ATA host bus adapter. Integrated Drive Electronics (IDE), standar lama yang masih ada. Murah, dan terintegrasi dengan MB merupakan alasan teknologi ini masih digunakan dalam setingan motherboard. OS yang support : AHCI tidak support di Windows XP, hanya support di OS setelah Win XP. IDE support di Windows XP Performa : Jika dibandingkan dengan AHCI, kecepatan IDE kalah jauh dibandingkan AHCI. Fitur-fitur HDD seperti NCQ juga aktif kalau menggunakan AHCI mode. Intinya, manajemen hd lebih baik di AHCI. Saran : Jika laptop agan Mobo-nya support SATA AHCI, maka beralih aja kesitu. Performa komputer jauh lebih bagus. Tapi, hati-hati, dengan memakai setting-an baru, maka harus juga menyesuakin driver-nya. Kalau ngga mau ribet, lebih baik instal driver AHCI lewat IDE mode dulu, setelah itu restart dan masuk BIOS, selanjutnya ganti mode IDE jadi AHCI... dan kembali ke wiindows, nanti Windows akan mendeteksi hardware baru.